hingga sekarang
aku asih enggan menulis puisi
yang keberatan ide
karena puisi-puisi yang besar
kelak tak mampu berjalan
dan hanya mampu menceritakan anak-anakku
dongeng yang telah usang
tentang mimpi dan kenangan
aku lebih suka menulis puisi
yang mampu berjalan-jalan
menemani anak-anakku berjalan di belakang rumah
di sepanjang kanal yang airnya menghitam
oleh plastik dan jelaga
di sepanjang bibir pantai
yang kehilangan pasir
di tepi hutan, di padang ilalang
di sepanjang lorong kota kecilku
atau jika tidak aku lebih suka membiarkannya
menjadi erangan-erangan
menjadi raungan-raungan
yang berlalu lalang tiap malam
di langit-lagit kamarku...
aku asih enggan menulis puisi
yang keberatan ide
karena puisi-puisi yang besar
kelak tak mampu berjalan
dan hanya mampu menceritakan anak-anakku
dongeng yang telah usang
tentang mimpi dan kenangan
aku lebih suka menulis puisi
yang mampu berjalan-jalan
menemani anak-anakku berjalan di belakang rumah
di sepanjang kanal yang airnya menghitam
oleh plastik dan jelaga
di sepanjang bibir pantai
yang kehilangan pasir
di tepi hutan, di padang ilalang
di sepanjang lorong kota kecilku
atau jika tidak aku lebih suka membiarkannya
menjadi erangan-erangan
menjadi raungan-raungan
yang berlalu lalang tiap malam
di langit-lagit kamarku...
Posting Komentar