makassar, 26.06.09, 20:05
kau benar. kadang-kadang memang kita harus menangis untuk merasa bahagia...
dalam detik-detik yang makin kering, malam-malam yang bisu dan hari-hari yang beku kita akan tahu apa arti ketakutan. Entahlah, aku juga tak tahu dengan cara apa, tapi ada malam-malam tertentu, di mana potongan-potongan kenangan akan terputar ulang dengan sendirinya tepat di depan mata kita, menumpuk di hemispher-hemispher kita, menyesakinya, kadang-kadang bahkan sampai membuat kita terpojok.lalu kita akan butuh tangisan untuk itu. Saat itu, kita akan bersyukur kepada Tuhan karena telah memberi kita air mata...
ya, aku tahu rasanya. Antara puas dan kecewa bukan?
Selalu. Rasanya akan selalu seperti itu. kau akan puas karena kau bisa lepas dari kenangan yang menghimpitmu tepat di jantung. Tapi kau akan kecewa, bukan hanya karena kenangan-kenangan akan memmbuka kembali luka yang tak kau mengerti mengapa masih teringgal di girus-girusmu walau kau telah menguburnya dalam-dalam. tapi juga karena sebenarnya kau tahu, semakin kau menangis, semakin kau merasa sendiri. Aku berat mengatakannya, tapi jujurlah, tak ada yang tahu kau sedang menangis...
hmmm... baiklah, aku akan menemanimu menangis malam ini...
Kau tahu, aku akan menemanimu menangis. Setidaknya malam ini. Tapi tak akan lama. Menangis itu menular bukan? dan aku tak ingin (terlihat) menangis di depanmu.
tapi, aku tak tahu caranya bagaimana membujuk. aku masih menganggap itu pekerjaan yang tak rasional...
Jangan pernah berharap seorang lelaki cengeng dan manja akan membujukmu. Sebenarnya aku ingin, tapi aku tak tahu caranya. kadang-kadang aku merasa membujuk itu seperti mengajarimu tentang kehidupan (siapa yang lebih tahu tentang pelajaran kehidupan daripada kau?)Mungkin suatu saat nanti, aku akan ikut kursus membujuk. tahun depan mungkin. belakangan ini aku sangat sibuk.
Jangan pedulikan apa isinya, karena yang penting adalah aku membujukmu!
Aku yakin, tahun depan kau bahkan tak lagi mengingat apa yang kukatakan malam ini. Tapi aku yakin, kau akan selalu ingat bahwa pernah ada suatu malam di mana kau menangis dan aku ada di sampingmu. Sebenarnya aku berat mengatakannya, tapi kau tahu? aku senang bisa menemanimu menangis...
@ndi: yeee... senang bisa menulis puisi ini. akhirnya janjiku buat tuliskanq puisi terlunasi...
hehehhee
nb: buat siapapun yang baca tulisan ini, jangan berpikiran macam-macam
;D
siapa "ndi" ituuu?
hahaha...
ai..kutau miiiii!
yes2!!!
heii.. jangan berpikiran macam-macam. saya type cowo setia tau!! cieee....
ndi itu indira.. pus looo!!!!
ahh,,,dsebutkan nama Quuu,,,terharu Qu!!! eh,,,oppsaidh,nh,,nd boleh ad yg tw hubungan Qta..haha...
-ndi-
bdw,,,,
kau tahu? aku senang kau menemaniku menangis...
haha...asal2 nd sering2 saja,,,krn b'arti sering2 Qa sedih...
bdw,,Lili,,,setia ji Fadlan tawwwa,,,
ups!!!
=P
-ndi lagi-
weiiii ndi.. jangan sebut2 nama orang nah...tetanggamu itu ndi...
lain kali kita harus buat jadwal menagis ndi. biar nda mengganggu jadwal makan gratis kita... hahahahahaaahaa (kan jarang toh kita dapat traktiran?)