18.24
by Unknown
"A blinding flash of white light
Lit up the sky over Gaza tonight
People running for cover
Not knowing whether they’re dead or alive
They came with their tanks and their planes
With ravaging fiery flames
And nothing remains
Just a voice rising up in the smoky haze
We will not go down
In the night, without a fight
You can burn up our mosques and our homes and our schools
But our spirit will never die
We will not go down
In Gaza tonight
Women and children alike
Murdered and massacred night after night
While the so-called leaders of countries afar
Debated on who’s wrong or right
But their powerless words were in vain
And the bombs fell down like acid rain
But through the tears and the blood and the pain
You can still hear that voice through the smoky haze
We will not go down
In the night, without a fight
You can burn up our mosques and our homes and our schools
But our spirit will never die
We will not go down
In Gaza tonight"
how a meaningfull song!
thankss for author.
baca tulisan ini lebih jauh
17.55
by Unknown
PALESTINE: setelah puluhan tahun dibesarkan dalam debu gurun yang tak pernah berhenti mengepul beterbangan karena dihujani bubuk mesiu yang meluncur dari moncong ratusan tank
Setelah puluhan tahun dibesarkan di bawah langit yang selalu dipenuhi burung2 besi yang mengirim kembang api dan asap hitam di tengah kota
Setelah darah berhenti menghambur dari jutaan tubuh yang menghitam karena projektil peluru dan kurus kerontang karena kelaparan
Setelah air mata berhenti mengalir dari jutaan wajah2 yang bening tapi dingin karena ketakutan, kedinginan dan putus asa
.............................................
.............................................
.............................................
.............................................
.............................................
aku ingin melanjutkan puisi iniAku ingin mengisi titik2 itu dengan teriakan kemenangan di akhir puisi
Aku ingin mengisi titik itu dengan gema takbir dan orang2 bersorak di belakangku
Tapi apa daya ku
Bahkan aku tak mampu mengirim bethadine untuk membersihkan luka bocah2 palestine yang hangus dibakar moncong tank yang memuntahkan fosfor putih
bahkan aku tak mampu mengirim nasi kotak, tempe, seiris telur dadar, dan segelas aqua untuk anak2 dan orang tua yang kelaparan karena blokade
bahkan aku tak mampu mengirim selimut untuk anak2 yang rumah, sekolah rumah sakit dan masjidnya nya hancur digusur roket yang panjangnya dua meter tiga puluh centi
bahkan aku tak mampu mengirim sapu tangan atau sekedar tissue untuk menghapus air mata ibu2 yang anak2, ayahnya, ibunya, saudaranya, dan suaminya syahid di depan matanya
maka siapa yang akan mengisi titik2 itu?
siapa yang akan meneriakkan takbir di akhir puisi?
siapa yang akan menegakkan tiang2 al-aqsha dan merubuhkan tembok ratapan?
siapa yang akan membersihkan darah para mujahid palestine dan menghapus air mata para mujahidah?
yang akan berdiri di depan pasukan dan mengibarkan bendera palestin dari rafah sampai hebron?
Siapa?
baca tulisan ini lebih jauh
04.55
by Unknown
Tak pernah aku berani mengangkat mukaku dan menatapMu
Tak pernah aku berani meggerakkan lidahku dan bicara padaMu
Bagaimana mungkin aku seberani itu?
Tapi orang-orang itu telah menuduhku mengkhianati cintaMu
Orang-orang itu menyebutku berselingkuh dariMu
Aku hanya berusaha mencari Mu dengan jalan yang Kau pilihkan untukku
Dengan jalan yang kau susun kerikil per kerikil, butir per butir tanah hingga menjadi tanah yang cukup lapang untuk kakiku yang rapuh menapakinya
Ketika orang-orang berpakaian putih dengan penutup kepala kebanggannya memproklamirkan bahwa mereka telah menemukanMu, aku hampir saja percaya.
Mereka memperlihatkan kepadaku berlembar-lembar surat yang katanya dari-Mu, dan hampir saja aku percaya.
Mereka mEnunjukkan fotoMu padaku dan hampir saja aku percaya.
Bagaimana mungkin aku akan mempercayai bahwa wajahMu sehina itu?
Bagaimana mungkin aku akan percaya bahwa Engkau senantiasa membawa pedang di tangan kananMu dan cambuk di tangan kiriMu
Tidak! aku tidak akan percaya!
Aku hanya ingin mencintaiMu seperti para kekasihMu yang lain mencintaiMu
Aku ingin mati seperti para kekasihMu yang lain mati untukMu
Maka berikan jalan itu.......
baca tulisan ini lebih jauh
04.54
by Unknown
Tiap hari kita bangun jam enam pagi, lalu bergegas menuju kantor, menuju kampus, menuju tempat kerja.
Di kampus, di kantor, di sekolah kita melakukan hal yang sama tiap hari. Lalu kita pulang jam empat sore dan kembali ke rumah. besoknya kita kembali mengulang ritme hidup yang sama. Maka jadilah kita, kita tiap hari menjalani ritme hidup yang teratur dan monoton. Parahnya, Ritme hidup seperti tiap hari selama lebih dari dua pertiga umur kita. Tak diragukan lagi kita telah benar-benar terbelenggu oleh rutinitas kita!
sementara itu di sekitar kita, kita tak sempat menyadari, begitu banyak hal-hal yang kita lewatkan. Begitu banyak peristiwa langka yang kita tak mampu nikmati karena kita telah menjadi mesin.karena begitu teraturnya kita dalam menjalani hidup, kita tak mampu lagi merasakan kehidupan, selayaknya manusia. Begitu banyak peristiwa-peristiwa di luar kita yang terjadi tiap hari karena kiat Kita telah menjadi mesin bagi siklus hidup yang kita ciptakan sendiri.
selama ini kita sibuk dengan rencana masa depan kita. kita terlalu terobsesi dengan masa depan yang kita khayalkan. maka jadilah kita budak masa depan. Sebuah Fatamorgana yang telah menipu kita selama bertahun-tahun kehidupan kita.
Kita meninggalkan banyak hal penting dalm kehidupan kita yang singkat. Kita tak sempat lagi melihat anak2 kita tumbuh dewasa. Kita tak semapt lagi berbagi kebahagiaan dengan orang-orang di sekeliling kita...
pada akhirnya kita akan sadar dengan apa yang kita tinggalkan,
kita akan sadar setelah samnpai di depan fatmorgana dan menyadari bahwa apa yang selama ini kta anggap sebagai tujuan hidup adalah kebohongan besar!
baca tulisan ini lebih jauh
04.25
by Unknown
Aku bersyukur kepada Tuhan
Ia memberiku mata untuk melihat dunia
Setiap malam ia membiarkanku menutup mataku agar aku dapat istirahat
Lalu di pagi hari Ia buka mataku untuk dapat melihat kehidupan
tapi saya selalu sedih ketika membuka mataku di pagi hari
kadang2 bahkan saya takut untuk membuka mataku
jadi sering kali aku menutup mata dan telingaku rapat2 saat bangun
Sebelum akhirnya Ibu membangunkanku dengan paksa
aku takut, karena setiap aku membuka mataku di pagi hari
aku selalu disuguhi secangkir teh panas, pisang goreng dan setumpuk kemarahan
lihat saja, dari detik pertama ketika aku melihat dunia di pagi hari lewat tv, yang tersembul adalah asap senjata dan darah anak2 yang mengalir karena perang
ketika aku mengintip dunia lewat surat kabar, yang ditulis tak pernah lebih dari serangkaian agresi militer, intrik politik dan kelaparan dimana2
Ketika aku membuka laptop dan mencari dunia lewat google, yang muncul adalah gambar2 mesum dan dunia yang membingungkan
Ketika aku muak dengan ini semua, aku berjalan keluar rumah dan berusaha mencari wajah dunia yang lain
aku berusaha mencari wajah dunia yang ramah seperti yang kudengar dalam lagu anak2
aku berusaha mencari wajah dunia yang tulus seperti dalam lukisan anak TK
Tapi yang kulihat adalah daun2 yang hitam karena jelaga, mengkriting dihisap asap knalpot dansungai yang berubah hitam berbau busuk dikeruk limbah pabrik
aku jadi sangat takut kawan
Aku bahkan sempat berpikir, jangan2 saya ini sedang tidak melihat dunia
Jangan2 mata ini masih tertidur dan saya sedang tidak melihat dunia
Jangan2 saya ini sedang bermimpi menjalani hidup dan tidak menyadarinya
Saya tidak percaya bahwa dunia yang saya lihat tiap hari adalah dunia yang diciptakan Tuhan untuk manusia
Saya tidak percaya bahwa dunia yang kulihat di TV, di koran, di internet adalah wajah dunia yang dianugerahkan Tuhan untuk dihidupi
mak, ya Tuhan... beri aku alasan untuk tetap berada di duniaMu...
baca tulisan ini lebih jauh