Hidup bahagia bukanlah tentang memiliki apa yang kamu harapkan , tapi tentang mengubah jendelamu.
Pernah seorang teman mengeluh kepada saya tentang hidupnya yang selalu dihantui kecemasan, mulai dari nilai-nilainya yang anjlok, teman-temannya yang egois, ibunya yang selalu marah-marah dan masalah-masalahnya yang lain yang katanya ga kunjung abis. Saya ga mungkin sok jadi Dale Carnegie buat ngasih dia wejangan-wejangan tentang persahabatan, atau sok jadi Stephen Covey buat ngasih motivasi... Saya cuma memberitahunya satu hal yang selama ini salah hilang dari pikirannya, yaitu cara pandang yang benar menghadapi dunia.Selama ini kita selalu saja merasa bahwa hidup itu selalu tidak adil terhadap kita, orang-orang di sekitar kita selalu saja menyakiti kita, apa yang kita raih selalu saja tidak dihargai, bahkan kita sampai berani menggugat Tuhan dengan takdir-Nya... Padahal tidak ada yang salah dengan orang lain, tidak ada yang salah dengan dunia ini, juga tidak ada yang salah dengan takdir-Nya. Yang ada adalah kita selalu saja memandang realitas-realitas di hadapan kita dengan penuh dendam seakan-akan dunia telah menghancurkan kita.
Bayangkan kita berada di dalam rumah yang jendelanya kotor dan berdebu, apapun yang ada di luar rumah akan terlihat kotor dan dan tidak menarik. itulah yang terjadi pada kita saat ini. saat kita memandang dunia, kita kita seakan-akan merasa dunia ini begitu tidak adil terhadap kita. Jadi sebelum anda memandang keluar, bersihkan dulu jendela itu. jendela itu ada dalam pikiran kita dan terwujud dalam cara kita meandang realitas yang ada.
Ingat, tak ada seorangpun, atau apapun yang bisa menyakiti perasaan kita, kecuali kita mengizinkannya.
Posting Komentar