asslm.
akhirnya setelah beberapa hari vakum dari dunia per-blog-an (istilah apa itu?), akhirnya bisa posting lagi. maklumlah beberapa hari kemarin lagi rame-rame dan ribut-ribut-nya PEMILUKADA (???? apa hubungannya?) maksudnya, PEMILU RAYA KEMA FK UNHAS. dan sebagai sebuah bentuk penghormatan dan dan penghargaan terhadap pesta demokrasi terbesar di KEMA ini, segala bentuk tulisan untuk sementara dihentikan dulu.. (alasaaann...)
beberapa hari ini, banyak sekali teman-teman yang bertanya, "ikut ji KKN bulan depan? ambil KKN apa? profesi atau reguler?"
bulan juli, mahasiswa UNHAS yang sudah mencapai 130 SKS sudah bisa ikut KKN (kuliah kerja nyata yaa, bukan korupsi kolusi nepotisme, apalagi kejar-kejar nona). banyak sekali teman-teman yang bertanya, sebenarnya lebih tepat disebut curhat, tentang kebingungannya mau pilih ikut KKN profesi atau KKN reguler. KKN profesi itu KKN yang diselenggarakan secara berkelompok oleh beberapa fakultas yang memiliki kedekatan displin ilmu, misalnya faklutas kedokteran, kedokteran gigi, kesehatan masyarakat, dan Farmasi buat KKN profesi kesehatan, trus fakultas pertanian, kehutanan, perikanan, kelautan dan peternakan juga menyelenggarakan KKN profesi agro, dll. sedangkan KKN reguler adalah KKN yang diselenggarkan oleh universitas secara reguler, jadi pesertanya adalah mahasiswa dari berbagai fakultas tanpa batasan kedekatan disiplin ilmu.
teman-teman banyak yang lebih cenderung memilih reguler karena pertimbangan lokasinya yang kebetulan (atau memang dibetul-betulkan)dekat dengan makassar .kalau tidak salah lokasi KKN reguler tahun ini, di maros, bone, sinjai. (banyak teman-teman yang punya akses ke rektorat hingga mampu mengatur penempatan lokasi KKN nya, hingga bisa ditempatkan di daerah yang dekat dengan makassar).
sedangkan yang memilih KKN profesi sebagian besar karena alasan supaya bisa dekat dengan teman-teman se fakultas (yahh.. ini juga susahnya mahasiswa FK, jarang sekali berinteraksi dengan mahasiswa lain. paling kalo ada kenalan di luar,tak jauh-jauh dari mahasiswa FKG, FKM, atau paling jauh mahasiswa Teknik)
keputusan mau memilih KKN profesi dan reguler kembali ke teman-teman (tentu saja berdasarkan pemikiran sadar dan rasional).apapun pilihan itu, fungsi utama KKN adalah agar mahasiswa bisa merasakan langsung realita permasalahan di masyarakat (bukankah universitas dan perguruan tinggi hari ini semakin menjadi menara gading, semakin jauh dari realita masyarakat). Yang ikut KKN profesi, sebenarnya lebih punya peluang besar untuk mengaplikasikan ilmunya di masyarakat, karena mahasiswa yang ikut KKN profesi rata-rata punya basis keilmuan yang sama, sehingga program kerja bisa lebih difokuskan pada peningkatan kualitas kesehatan masyarakat. Mahasiswa yang mengikuti KKN reguler juga seharusnya mampu mengerti permasalahan kemasyarakatan secara holistik karena permasaahan-permasalahan yang didapatkan di masyarakat lebih bisa dikaji secara komprehensif dan diterapi secara holistik lintas disiplin ilmu.
semoga, KKN nanti tidak hanya menjadi sebuah bagian dari rutinitas jadwal akademik saja, yang pada akhirnya hanya akan merepotkan warga yang kita datangi. tapi semoga bisa meninggalkan sebuah hasil KERJA yang NYATA. amiinn...
baca tulisan ini lebih jauh
akhirnya setelah beberapa hari vakum dari dunia per-blog-an (istilah apa itu?), akhirnya bisa posting lagi. maklumlah beberapa hari kemarin lagi rame-rame dan ribut-ribut-nya PEMILUKADA (???? apa hubungannya?) maksudnya, PEMILU RAYA KEMA FK UNHAS. dan sebagai sebuah bentuk penghormatan dan dan penghargaan terhadap pesta demokrasi terbesar di KEMA ini, segala bentuk tulisan untuk sementara dihentikan dulu.. (alasaaann...)
beberapa hari ini, banyak sekali teman-teman yang bertanya, "ikut ji KKN bulan depan? ambil KKN apa? profesi atau reguler?"
bulan juli, mahasiswa UNHAS yang sudah mencapai 130 SKS sudah bisa ikut KKN (kuliah kerja nyata yaa, bukan korupsi kolusi nepotisme, apalagi kejar-kejar nona). banyak sekali teman-teman yang bertanya, sebenarnya lebih tepat disebut curhat, tentang kebingungannya mau pilih ikut KKN profesi atau KKN reguler. KKN profesi itu KKN yang diselenggarakan secara berkelompok oleh beberapa fakultas yang memiliki kedekatan displin ilmu, misalnya faklutas kedokteran, kedokteran gigi, kesehatan masyarakat, dan Farmasi buat KKN profesi kesehatan, trus fakultas pertanian, kehutanan, perikanan, kelautan dan peternakan juga menyelenggarakan KKN profesi agro, dll. sedangkan KKN reguler adalah KKN yang diselenggarkan oleh universitas secara reguler, jadi pesertanya adalah mahasiswa dari berbagai fakultas tanpa batasan kedekatan disiplin ilmu.
teman-teman banyak yang lebih cenderung memilih reguler karena pertimbangan lokasinya yang kebetulan (atau memang dibetul-betulkan)dekat dengan makassar .kalau tidak salah lokasi KKN reguler tahun ini, di maros, bone, sinjai. (banyak teman-teman yang punya akses ke rektorat hingga mampu mengatur penempatan lokasi KKN nya, hingga bisa ditempatkan di daerah yang dekat dengan makassar).
sedangkan yang memilih KKN profesi sebagian besar karena alasan supaya bisa dekat dengan teman-teman se fakultas (yahh.. ini juga susahnya mahasiswa FK, jarang sekali berinteraksi dengan mahasiswa lain. paling kalo ada kenalan di luar,tak jauh-jauh dari mahasiswa FKG, FKM, atau paling jauh mahasiswa Teknik)
keputusan mau memilih KKN profesi dan reguler kembali ke teman-teman (tentu saja berdasarkan pemikiran sadar dan rasional).apapun pilihan itu, fungsi utama KKN adalah agar mahasiswa bisa merasakan langsung realita permasalahan di masyarakat (bukankah universitas dan perguruan tinggi hari ini semakin menjadi menara gading, semakin jauh dari realita masyarakat). Yang ikut KKN profesi, sebenarnya lebih punya peluang besar untuk mengaplikasikan ilmunya di masyarakat, karena mahasiswa yang ikut KKN profesi rata-rata punya basis keilmuan yang sama, sehingga program kerja bisa lebih difokuskan pada peningkatan kualitas kesehatan masyarakat. Mahasiswa yang mengikuti KKN reguler juga seharusnya mampu mengerti permasalahan kemasyarakatan secara holistik karena permasaahan-permasalahan yang didapatkan di masyarakat lebih bisa dikaji secara komprehensif dan diterapi secara holistik lintas disiplin ilmu.
semoga, KKN nanti tidak hanya menjadi sebuah bagian dari rutinitas jadwal akademik saja, yang pada akhirnya hanya akan merepotkan warga yang kita datangi. tapi semoga bisa meninggalkan sebuah hasil KERJA yang NYATA. amiinn...