persinggahan terakhir


pernah di suatu sore saat kita ketinggalan kereta
kau cerita terbata-bata tentang cita-cita
yang selalu ingin kau ke sana: sebuah kota
tempat bagi pengembara seperti kita
tapi ini bukan tentang ziarah
yang sekedar singgah melepas lelah, menengadah
lalu perlahan lahan kita gerah
kau ingin menetap, membangun atap
tempat kita berbagi senyap yang kerap hinggap
melalapbaca lebih jauh


di ujung galah, saat kita telah lelah bernafas
saat usia kita hampir meretas
kau berjanji ceritakan ke anak-anak kita
sebuah kota
tempat kita menanam mimpi dengan kerikil
tempat kita mejahit langit dengan perca
peta kota yang buta dan pengembara tak tahu arah

sebuah kota: tempat kita membangun rumah
0 Responses