jika waktu adalah panas matahari, maka aku ingin demam sedemam-demamnya

waktu, seperti jerang (atau rejang) panas matahari yang membakari tubuh kita sepanjang hari yang dengan itu kita menyusun satu demi satu cerita-cerita yang hampir punah tentang

Kadang-kadang sisa-sisa panasnya masih tertinggal di ubun-ubun menjalari leher, dada, lengan dan semua tubuhku menjadikanku menggigil kears di sepanjang malam-malamku yang dokter menyebut itu demam tinggi, Tapi aku lebih suka menyebutnya sebagai kenangan. Kau bilang, apa bedanya?

karena itu khusus untukmu, aku ingin demam sedemam-demamnya: agar aku bisa mengenangmu sedalam yang aku bisa...
0 Responses