dunia terlalu mengerikan untuk dilihat!

Aku bersyukur kepada Tuhan
Ia memberiku mata untuk melihat dunia
Setiap malam ia membiarkanku menutup mataku agar aku dapat istirahat
Lalu di pagi hari Ia buka mataku untuk dapat melihat kehidupan

tapi saya selalu sedih ketika membuka mataku di pagi hari
kadang2 bahkan saya takut untuk membuka mataku
jadi sering kali aku menutup mata dan telingaku rapat2 saat bangun
Sebelum akhirnya Ibu membangunkanku dengan paksa

aku takut, karena setiap aku membuka mataku di pagi hari
aku selalu disuguhi secangkir teh panas, pisang goreng dan setumpuk kemarahan
lihat saja, dari detik pertama ketika aku melihat dunia di pagi hari lewat tv, yang tersembul adalah asap senjata dan darah anak2 yang mengalir karena perang
ketika aku mengintip dunia lewat surat kabar, yang ditulis tak pernah lebih dari serangkaian agresi militer, intrik politik dan kelaparan dimana2
Ketika aku membuka laptop dan mencari dunia lewat google, yang muncul adalah gambar2 mesum dan dunia yang membingungkan

Ketika aku muak dengan ini semua, aku berjalan keluar rumah dan berusaha mencari wajah dunia yang lain
aku berusaha mencari wajah dunia yang ramah seperti yang kudengar dalam lagu anak2
aku berusaha mencari wajah dunia yang tulus seperti dalam lukisan anak TK
Tapi yang kulihat adalah daun2 yang hitam karena jelaga, mengkriting dihisap asap knalpot dansungai yang berubah hitam berbau busuk dikeruk limbah pabrik

aku jadi sangat takut kawan
Aku bahkan sempat berpikir, jangan2 saya ini sedang tidak melihat dunia
Jangan2 mata ini masih tertidur dan saya sedang tidak melihat dunia
Jangan2 saya ini sedang bermimpi menjalani hidup dan tidak menyadarinya
Saya tidak percaya bahwa dunia yang saya lihat tiap hari adalah dunia yang diciptakan Tuhan untuk manusia
Saya tidak percaya bahwa dunia yang kulihat di TV, di koran, di internet adalah wajah dunia yang dianugerahkan Tuhan untuk dihidupi

mak, ya Tuhan... beri aku alasan untuk tetap berada di duniaMu...
10 Responses
  1. Amey Says:

    dunia adalah habitat yg diciptakan Tuhan u/ kita.

    maka sharusnya ia tidak menakutkan...

    mari sm2 bertahan didunia yg mengerikan ini.
    ingin cpt2 kembali pada-NYA, tp bekal blm ada...*sigh=_=


  2. Unknown Says:

    heheheheehh
    yang penting kita tidak seperti orang lain. Orang-orang, ketika berhadapan dengan dunia yang mengerikan, mereka mengambil dua cara yang salah.

    Ada yang larut dalam ritme dunia, tanpa mampu melawan. Mereka itulah yang menjadi robot-robot kehidupan Dan ada juga yang melarikan diri. Mereka itulah yang menjadi fundamentalis buta...

    kita hendaknya mengahdapi dunia ini sebagai manusia. tidak larut dan tidak melarikan diri...


  3. Amey Says:

    tidak larut, juga tidak melarikan diri...

    ada pilihan ketiganya nggak??

    atw, sharusnya kita kadang2 larut, dan kadang2 melarikan diri...

    gimana sih, lu mengartikan dunia itu?


  4. Unknown Says:

    semua orang berhak menginterpretasikan dan menentukan caranya sendiri dalam menghadapi dunia. yang saya tulis itu cuma salah satu cara yang saya gunakan dalam melihat dunia. mungkin ame punya cara lain, itu bisa kita diskusikan lebih jauh. iya kan ame?

    kalo kau punya satu apel, dan aku punya satu apel, lalu kita berbagi apel, maka kita akan punya masing2 satu apel. tapi kalo kau punya satu ide dan aku punya satu ide, lalu kita berbagi ide. maka kita akan punya masing2 dua ide.
    gmana?


  5. Amey Says:

    yeah...

    klo gitu..
    gw bagi perpektif gw tntang dunia...

    bagi gw,
    dunia itu bgitu memikat.

    ini adalah t4 membaca kuasa-Nya,

    adalah waktu u/ meninggalkan jejak2dipadang sahara.

    adalah tempat yang penuh batas, penuh liku, jalan buntu dan terowongan keluar.

    Dunia=naungan sementara menuju alam abadi.

    haha, asy-syifa bgt y?
    sometimes i considered to be one of them.

    tp gw g bisa menganggap dunia ini sbg seorang penipu ulung yg trus brusaha membawa qta k jalan yg sesat dan melupakan akhirat.

    overall, Dunia ini baik' kok.


  6. Unknown Says:

    oh ya?
    perspektif yang bagus.

    memang tak ada yang salah dengan dunia. saya sudah pernah bilang kan? tak ada yang salah dengan ciptaan-Nya, yang salah adalah cara kita memandang dunia ini. Lebih tepatnya, jendela kita dalam melihat ke luar.

    Ironisnya, sebagian besar dari kita telah memilih cara yang salah dalam memandang dunia...


  7. Amey Says:

    ya, saatnya mengelap kembali kacamata kita...

    bahwa Tuhan g prnah melakukan trial n' error pada kita.


  8. Unknown Says:

    iya mengelap kembali...
    tentunya orang harus sadar dulu bahwa ada yang salah dengan jendelanya...


  9. Amey Says:

    lama2 qta dipanggil Oom Einstein nih.
    krn slalu mndukung teori relativitas.

    tp emang bnr sih.
    jd mau diapain lagi...
    hehehe...


  10. Unknown Says:

    sa ga sepakat kalo cara berpikir ku ini disamakan dengan relatifitas. sa ga terlalu setuju jg dengan konsep relatifitas (apa jadinya dunia ini kalo ga ada standar yang jelas dalam menilai sebuah kebenaran?)

    maksudku adalah bahwa apa yang kita rasakan (termasuk di dalamnya cara kita memberi respon dan memberi solusi) itu tergantung pada apa yang ada dalam pikran kita..

    jadi tindakan kita, kebahagiaan kita, itu kita sendiri (baik secara sengaja maupun secara tidak sengaja) kita sendiri yang mengendalikannya.....