Di mana Engkau?

Tak pernah aku berani mengangkat mukaku dan menatapMu
Tak pernah aku berani meggerakkan lidahku dan bicara padaMu
Bagaimana mungkin aku seberani itu?

Tapi orang-orang itu telah menuduhku mengkhianati cintaMu
Orang-orang itu menyebutku berselingkuh dariMu

Aku hanya berusaha mencari Mu dengan jalan yang Kau pilihkan untukku
Dengan jalan yang kau susun kerikil per kerikil, butir per butir tanah hingga menjadi tanah yang cukup lapang untuk kakiku yang rapuh menapakinya

Ketika orang-orang berpakaian putih dengan penutup kepala kebanggannya memproklamirkan bahwa mereka telah menemukanMu, aku hampir saja percaya.
Mereka memperlihatkan kepadaku berlembar-lembar surat yang katanya dari-Mu, dan hampir saja aku percaya.
Mereka mEnunjukkan fotoMu padaku dan hampir saja aku percaya.

Bagaimana mungkin aku akan mempercayai bahwa wajahMu sehina itu?
Bagaimana mungkin aku akan percaya bahwa Engkau senantiasa membawa pedang di tangan kananMu dan cambuk di tangan kiriMu
Tidak! aku tidak akan percaya!

Aku hanya ingin mencintaiMu seperti para kekasihMu yang lain mencintaiMu
Aku ingin mati seperti para kekasihMu yang lain mati untukMu
Maka berikan jalan itu.......
0 Responses