untuk apa anda bekerja?

Apa sebenarnya tujuan anda bekerja? bagi anda yang mahasiswa, apa sebenarnya tujuan anda kuliah? apa sebenarnya tujuan anda rela begadang untuk lembur atau mengerjakan tugas kuliah. Mengapa anda mau datang pagi-pagi ke tempat kerja lalu pulang jam lima sore? Menghabiskan waktu anda 8 jam tiap hari di sekolah/ kantor selama lebih dari 90% umur anda?

hampir semua orang yang saya tanya tentang mengapa orang bekerja keras dan menekuni pekerjaannya akan menjawab bahwa orang bekerja keras agar mampu memiliki uang yang banyak, investasi di mana-mana, dikenal dan disegani oleh banyak orang, yang denagn itu semua kita bisa hidup bahagia. jadi, hampir kita semua menempatkan kebahagiaan sebagai sebuah tujuan. sesuatu yang diperoleh di ujung perjuangan, sesuatu yang diperoleh setelah kita bekerja keras memeras keringat.

Sebagian besar orang terjebak pada pikiran keliru bahwa kebahagiaan itu akan diraih suatu saat nanti. Yaitu ketika kita telah memiliki uang yang banyak. atau saat kita telah mencapai puncak karier, setelah kita mendapatkan popularitas, dan sebagainya. Padahal Banyak orang yang memiliki harta banyak tapi tidak dapat merasakan betapa indahnya hidup ini. Bahkan, kalau kita mau jujur menilai justru sebagian besar orang yang kelihatannya tidak mampu menikmati hidupnya adalah orang-orang yang bisa dibilang mapan dalam segi ekonomi dan sosial.

yang benar adalah kebahagiaan itu pada dasarnya adalah sebuah cara menjalani hidup. Sebuah metode dalam menjalani kehidupan. sebuah cara pandang/paradigma yang anda pakai dalam menginterpretasikan segala realitas yang ada dalam kehidupan ini.

saya sangat tidak sepakat dengan peribahasa Bersakit-sakit dahulu, bersenang-senang kemudian. Coba kita pikir baik. Taruhlah anda seorang eksekutif muda di sebuah perusahaan besar. maka anda akan bekerja keras dan mengorbankan masa muda anda, dengan asumsi bahwa kebahgiaan akan datang setelah anda menjadi wakil direktur yang gajinya selangit. Lalu, setelah anda menjadi direktur, anda tidak juga merasa bahagia. lalu anda akan berasumsi bahwa kebahagiaan akan datang setelah anda menjadi general manager. demikian seterusnya, setelah anda menjadi general manager, anda berusaha menjadi komisaris, dan setrusnya. Lalu kapan anda bisa hidup bahagia?

Kita telah salah menempatkan kebahagiaan itu di tempat yang jauh. di tempat yang sangat jauh. Padahal sebnarnya kebahagiaan itu sangat dekat. anda bisa mendapatkan kebahagiaan itu setiap hari. Setiap saat bahkan. Dan itu gratis! Anda tak perlu mengeluarkan banyak biaya, tak perlu bekerja sampai melebihi batas kemampuan anda. anda hanya perlu membuka pikiran anda seluas-luasnya, Menyadari seluruh ritme kehidupan kita dan menikmatinya. hanya itu.

cuma memang sebagian besar orang tidak mau menyadari hal itu. Kita terlalu larut dalam ritme hidup yang telah ditentukan dunia. Kita larut dalam rutinitas-rutinitas yang berlangsung monoton dan begitu cepat. sehingga kita tidak sempat untuk berpikir apa yang sebenarnya kita cari.



0 Responses